Monday, July 29, 2019

Pengalaman : Gagal Mendaftar SRPI Untuk WHV 2018

UJIAN SESUNGGUHNYA : KESABARAN


Beberapa tahun belakangan ini, Working And Holiday Visa (WHV) sangat digandrungi oleh kalangan muda-mudi yang menginginkan jalan-jalan sembari dapat meng-upgrade isi dompet di negara Kangguru tsb. Walaupun sebenarnya persyaratan tahun 2018 bisa terbilang lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya karena membludaknya peminat tiap tahun tapi tidak mengendurkan semangat mereka yang berjuang mendapatkan SRPI untuk golden ticket permohonan visa ke embassy Australia. Bagi yang masih belum tau detail persyaratannya, bisa langsung di lihat Jalan Menuju Mimpi Bekerja Keluar Negeri

Baiklah, cukup segitu untuk pembukanya. Sekarang saya akan share sedikit perjalanan pengalaman (gagal saya) yang berjuang mendapatkan visa ini.

Tahun 2018 menjadi tahun menyedihkan (bagi saya sendiri). Awalnya seorang teman mengajak untuk memperjuangkan mimpi ini bersama dan bisa kita sebut ini sebagai Keradd Project, karena saking banyaknya situasi sulit yang dihadapi. Pembukaan untuk mendaftar Surat Rekomendasi Pemerintah Indonesia (SRPI) pada tahun-tahun sebelumnya biasanya dibuka pada bulan Juli. Tapi mulai 2018, pendaftaran dilakukan secara online dengan menggunakan sistem baru dari imigrasi indonesia. Akibatnya bisa ditebak, pembukaan nya molor sampe bulan berikutnya yaitu tepatnya akhir Agustus. Jadinya selama periode 2 bulan itu (dari awal Juli sampai Agustus), pengorbanan begadang hampir setiap hari itu sia-sia karena masih tidak jelasnya informasi tanggal berapa pastinya akan dibuka. 

Tanggal 27 Agustus 2018, Intagram Dirjen Imigrasi Indonesia mem-posting story dengan menganjurkan agar menyiapkan semua dokumen yang diperlukan dan pendaftaran online SRPI nya akan dibuka pada hari Selasa 28 Agustus pada pukul 08:00 pagi WIB. Waktu itu saya bilang ijin tidak masuk kerja karena sakit, karena memang hari sebelumnya sudah tidak enak badan (jadi gak bohong-bohong amat lah). 

Kuotanya sama seperti sebelumnya yaitu 1000 per tahun, dan tiap bulan nya available 100 kuota dari bulan September sampai Januari. Tahun itu yang menggunakan sistem baru yang memungkinkan kita bisa memilih tanggal wawancara terlebih dahulu sebelum mengisi data diri pada form dan lalu terakhir upload semua dokumen yang diperlukan. Kalian bisa akses link ini untuk melakukan registrasi online whv.imigrasi.go.id.
Inilah prosedur yang harus dilalui untuk mendapatkan Surat Sakti atau SRPI

Saya sendiri sempat girang pada saat beberapa menit pertama registrasi, terlihat banyak warna hijau yang menandakan masih banyak nya slot yang kosong. Belum ada kepikiran dan rencana sama sekali untuk memilih di bulan apa, yang ada diotak hanya bagaimana cara ini agar cepat selesai dan dapat salah satu kuota tersebut. 
Penampakan ini benar-benar menyejukkan mata
Source : mochinesu.com

Sempat mencoba untuk registrasi dari rumah dengan menggunakan data internet dari handphone tapi kurang manjur karena traffic nya memang sangat tinggi jadi susah masuk. Tak lama berpikir saya langsung bergerak mencari warnet agar mendapat internet yang cepat dan stabil yang jaraknya agak jauh dari rumah. Dari jam setengah 10 pagi sampai jam setengah 4 sore melototin mata depan komputer, tapi masih saja saya tidak bisa mendapatkan kuotanya sama sekali, begitupun dengan teman saya. Perut sangat lapar, kata-kata kasar sudah keluar semua, akhirnya saya menyerah dan mencoba register dari rumah saja sambil mengisi perut. Kebodohan saya untuk mengikuti keinginan itu akhirnya malah menjadi blunder. Teman saya akhirnya bisa registrasi dengan sisa kuota masih sekitar 60 - 70 slot. Rasa kesal dan marah itu pun semakin naik, saya balik lagi ke warnet tersebut dan coba registrasi lagi. Tapi kuota nya sudah keburu habis, akhirnya saya di sana malah meratapi kuota yang sudah tak berbekas sampai jam 7 malam dengan keadaan perut tambah lapar. Hampir tidak percaya perjuangan dari awal tahun 2018, lenyap secepat itu.
Nice!

Setelah kejadian itu, semuanya terasa semakin berat. Sudah terlanjur ngehutang, kerjaan baru yang tidak berjalan seperti yang diharapkan dan kepikiran untuk menyerah saja. Semuanya jadi beneran kacau. Tapi terhembus sedikit kabar baik yang katanya akan dibuka kuota susulan dikarenakan banyak nya pendaftar yang dokumennya tidak lolos verifikasi dari imigrasi pada Agustus kemarin. 

Setelah 7 bulan menunggu penantian yang tak pasti, akhirnya sisa kuota itu akhirnya beneran ada. Semangat kembali berkobar walaupun "remahan" dari 1000 kuota Agustus kemarin akan diperebutkan lagi oleh ribuan orang di bulan Maret dengan 200 kuota tersisa.


Hari Itu Tiba!
Setahun berlalu setelah saya meyakinkan diri untuk memperjuangkan visa ini, akhirnya kesempatan kedua itu datang. Dalam otak ini sudah mengucapkan mantram yang sama berulang-ulang, "KALI INI SAYA TIDAK AKAN GAGAL !".
Planning kali ini saya persiapkan dengan lebih matang dan hati-hati. Registrasi dibuka tanggal 6 Maret jam 10:00 WIB, setengah jam sebelumnya saya sudah di warnet yg sama tapi di blok yang berbeda (sudah kadung sial di tempat yang lama). Handphone sudah standby, file-file sudah siap, tapi tangan masih bergetar.

Ketika detik-detik sudah menunjukkan jam 10 pas, saya terus coba refresh page malah yang terlihat cuma kuota baru tanggal 27 Maret itu yang sudah ditutup. Aneh, padahal belum juga berjuang, sudah main penuh saja. 
Ini beneran gak sih?

Di sudut yang berbeda, teman saya coba iseng buka dari handphone dan ternyata kuota nya memang masih ada dan masih terlihat berwarna hijau mulus. Tak ingin ketinggalan, 3 tab saya buka sekalian sembari gantian untuk selalu referesh dan berharap salah satunya dapat masuk. 
Bingo! 
Secepat kilat saya langsung mengisi form dan juga upload dokumen. Yang paling mengesalkan itu saat input kolom yang berisi tanggal lahir karena musti klik/geser tahun lahir satu per satu dan tidak bisa diketik langsung yang banyak menghabiskan waktu. Belum sampai 10 menit ternyata sudah timeout. Kepala mulai panas dan saya tak ingin gagal lagi untuk kedua kalinya. Kembali saya reload ketiga tab secara bersamaan dan saya dapat lagi masuk. Kejadian ini mengingat saya lagi yang gagal tahun lalu dan teman saya bisa lolos walaupun saat mengisi form/data registrasi ada banyak elemen yang salah. Tanpa pikir panjang, begitu dokumen sudah di upload semua dengan benar, saya langsung submit. Tanggal lahir saya biarkan salah, daripada kuotanya nanti keburu habis.
Ringkasan Data Permohonan SRPI
Inilah tampilan ringkasan data ketika sudah berhasil mengamankan kuota
Dan dapat didownload di link yang sama saat sudah selesai registrasi

Ya, saya memang biarkan tanggal lahirnya salah, kalau terlalu ngutik tanggal kemungkinan saya tidak akan kebagian, apalagi umurnya yang sudah mencapai 29 atau 30 tahun pasti makin pegel tuh ngklik nya. Dan sesuai firasat, 200 kuota ini amblas cuma dalam waktu 1.5 jam dimana kuota Agustus 2018 lalu yang notabene masih murni 1000 kuota bisa habis dalam waktu 8 jam.

Hari itu lah menjadi titik balik perjuangan saya mendapatkan WHV ini. Tantangan pertama sudah berhasil dilalui dan sekarang cuma tinggal menunggu verifikasi dan validasi dokumen yang dilakukan oleh imigrasi. Kalau sudah yakin dokumen yang kita upload tidak palsu, dapat dibaca dan belum expired mestinya tidak akan ada masalah. Serious, yang saya tahu ada yang verifikasi nya ditolak karena SKCK nya sudah expired dan akan diinfokan juga alasan kenapa pihak imigrasi menolak permohonan SRPI ini. Jadi saran saya, pastikan sekali lagi dokumen yang akan kalian upload masih valid. 

Dan update info terbaru dari banyak sumber, tahun ini akan dibuka 2500 kuota dan tiap tahunnya bertambah 500 kuota. Yang total dalam 5 tahun ke depan akan menjadi 5000 kuota. Link nya bisa cek disini abc.net.au
DAAAANNN....
Tidak hanya itu mulai Juli 2019 ini, pemerintah Australia akan mengijinkan tinggal lebih lama dengan WHV ini untuk 3rd year nya dengan persyaratan bekerja selama minimal 6 bulan di NT untuk eligible tahun ketiga. Info lengkapnya bisa dilihat disini immi.homeaffairs.gov.au


Such an amazing news, warriors!


Friday, February 1, 2019

Tempat Wisata Horor Di Bali



Bali sudah terkenal memiliki pemandangan alam yang indah, budaya dan tradisi yang mengagumkan dan orang-orang yang ramah. Itulah mengapa travelling di Bali selalu menjadi impian dan tujuan utama para penikmat liburan dari luar pulau dan juga mancanegara. 

Namun dibalik keelokan cerita itu semua, Bali tetaplah Bali dimana sesuatu yg diluar nalar dan masih belum bisa dicerna akal sehat terjadi di depan mata. Budaya Bali yang masih kental dengan istilah yadnya (pengorbanan tulus iklas yang dilakukan oleh manusia dalam bentuk persembahan buah-buahan, bunga dan dedaunan yang ditujukan kepada Tuhan, para leluhur atau juga roh-roh yang mendiami suatu benda agar terciptanya keseimbangan alam dan terhindar dari sesuatu yang buruk) memunculkan beberapa bukti bahwa Bali tak hanya didiami oleh manusia saja, namun juga di berdampingan dengan sesuatu yang tak kasat mata. 
Salah satu tempat wisata horor di Bali

Di bawah ini adalah beberapa bukti kemisteriusan suatu tempat dan telah dipercaya masyarakat setempat sebagai suatu yang tidak biasa. Beberapa ada yang masih sekedar mitos dan yang lainnya telah mempercayai kebenarannya.


1. HOTEL BERHANTU DI BEDUGUL
Kalau kalian pernah jalan-jalan ke Bedugul pasti pernah melihat bangunan hotel ini dari jalan raya. Bangunan ini berada jalan tikungan naik terletak di sebelah kanan jalan kalau dari arah Denpasar, sekitar 7 menit sebelum mencapai Objek Wisata Bedugul. Nama bangunan ini adalah PI Bedugul atau Pondok Indah Bedugul atau wisatawan asing sering menyebutnya The Ghost Palace of Bedugul. PI Bedugul atau Pondok Indah Bedugul adalah hotel besar yang tak berpenghuni dan sudah dipercaya masyarakat sebagai hotel berhantu. Ada beberapa versi mengenai penyebab kenapa bangunan megah ini berhantu.
Pertama, beberapa info mengatakan bahwa hotel ini adalah milik Tommy Soeharto yang diperkirakan dibangun tahun 1997 dan karena memiliki masalah perijinan akhirnya hotel ini terbengkalai tidak terawat kemudian justru menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi  para 'penghuni lain'. Yang kedua, mitosnya terdengar kabar bahwa ada salah satu pegawai yang meninggal saat pengerjaan hotel ini, dan akhirnya gentayangan sehingga bangunan ini ditinggalkan pemiliknya. Pada malam hari sering terdengar suara ramai seperti menandakan ada yang 'menginap' di hotel ini. Terdapat juga cerita gadis oriental berambut sebahu yang sering menampakkan dirinya dan menakuti orang yang melintas tempat ini pada malam hari.
Penampakan PI Bedugul dari jalan raya

Hotel ini menjadi viral sejak travel writer asal Perancis, Jacob Laukitis mengunggah video dirinya yang mengungkap kebenaran cerita hotel hantu tersebut. Banyak yang mengiyakan keangkerannya, tak sedikit pula yang menyayangkan mangkraknya tempat ini. Setidaknya kalian punya opsi baru untuk foto selfie 😄


2. TAMAN FESTIVAL SANUR
Taman seluas 8,95 hektar ini terletak di pinggir Pantai Padang Galak Sanur, cukup dekat dari Kota Denpasar. Taman Festival ini dibuka tahun 1997, saat itu sudah banyak orang yang berkunjung ke sana menyaksikan beragamnya atraksi menarik seperti gunung meletus buatan, theater 3D, gedung pertunjukan, bahkan ada kebun binatang serta juga wahana lainnya. Namun kemeriahan Taman Festival ini hanya berlangsung selama 2 tahun. Tahun 1999, wisata ini ditutup karena bangkrut kekurangan sokongan dana untuk melanjutkan pembangunan. Semak belukar tumbuh liar di areal wisata ini, pohon-pohon besar yang menutupi beberapa bangunan, serta puing-puing bangunan yang sudah hancur menggambarkan taman ini lebih mirip Jurrasic Park dibandingkan taman rekreasi itu sendiri. Cuma bangunan Turbo Theater saja masih terlihat kokoh berdiri sampai sekarang. Tak hanya itu, terdengar juga kabar bahwa ada buaya kanibal yang bisa memangsa buaya lainnya, tentu bukan ide yang bagus mengajak anak kecil untuk wisata horor ini meski keberadaan buaya itu sendiri masih diragukan masih hidup sampai hari ini.  Setelah bertahun-tahun terbengkalai, tanggal 10 Desember 2012 tempat ini sempat mengalami kebakaran. Kontan tempat yg sudah dikatakan berhantu ini kembali menambah kesan angker dan seram di mata masyarakat.
Puing salah satu bangunan Taman Festival Sanur
Kesan mistis Taman Festival kini menjadi
salah satu alternatif spot foto Instagramable

Walaupun wisata ini sudah sangat lama tidak beroperasi lagi, namun masih ada penjaga yang berada disana untuk memungut biaya masuk 10.000 per orang. Hal ini menandakan masih ada saja beberapa orang yang penasaran untuk berkunjung ke tempat ini. Bahkan, sekarang ini malah menjadi daya tarik wisata karena beberapa titik di areal lokasi ini terdapat coretan mural di dinding yg indah untuk dijadikan tempat foto. Dan sedikit update, ternyata bangunan ini dijadikan lokasi sebagai ajang pameran dunia motor custom culture (custom war) pada tanggal 11 - 12 Januari 2019 kemarin yang pada hari pertama saja sudah menyedot 10 ribu pengunjung. Hal yang semakin membuat tempat ini sangat spesial. Bisakah lokasi mistis ini akan kembali dibangkitkan menjadi sebuah objek wisata baru? Patut ditunggu kelanjutannya..



3. PATUNG BAYI SAKAH
Patung ini terletak di Banjar Blahtanah Sakah, pertigaan menuju Blahbatuh dan Desa Mas Ubud. Patung bayi ini dikelilingi pohon besar di sekitarnya. Tidak sulit menemukan patung ini karena lokasinya berada persis di persimpangan dan terlihat sangat mencolok bagi yang melalui jalan ini. Cerita masyarakat dari luar desa yang melewati jalan ini mengatakan bahwa bagian kepala dari patung bayi ini seperti bisa menoleh ke arahnya. Cerita lain juga bahwa kerap terdengar suara tangisan bayi yang berasal dari patung tersebut. Ternyata cerita dibalik pembangunan patung ini tak kalah menarik untuk diungkap.
Patung Bayi di Sakah

Tersebutlah Jero Mangku Ketut Widiantara, seorang pemangku pertama yang ngayah di kawasan tempat patung bayi itu, mengatakan bahwa ada seorang tokoh spiritual dari Desa Mas Ubud mendapat pawisik bahwa di catus pata (persimpangan) itu harus dibangun sebuah patung. Karena memang persimpangan itu diyakini sebagai marga agung (jalan besar) secara niskala. Gagasan untuk membuat patung yang cocok di tempat ini diprakarsai oleh mantan Bupati Gianyar pada tahun 1989, Cokorda Darana yang mengajak para seniman, sejarahwan serta prajuru desa adat setempat untuk melakukan rapat mengenai patung apa yang akan cocok dibangun. Sempat hasil pertemuan menemui jalan buntu, dan dilakukannya lagi pertemuan kedua, akhirnya semua sepakat mengacu pada pawisik tokoh spiritual untuk membangun Palinggih Brahama Lelare atau sekarang dikenal sebagai Patung Bayi tersebut. 


4. BOUNTY BEACH CLUB BUNGALOWS
Bukti sisa "kehancuran" bomb Bali tahun 2002 meninggalkan sebuah cerita lain bagi penginapan ini. Bounty Beach Bungalow adalah sebuah akomodasi untuk para wisatawan yang ingin menghabiskan liburannya menikmati indahnya pantai di Gili Meno. Memang Gili Meno bukan bagian dari pulau Bali tapi tetap saja disana merupakan salah satu objek wisata terkenal yang ikut terkena imbas dari bomb Bali, yang mengakibatkan resort ini sepi pengunjung dan akhirnya bangkrut. Kabar lain yang beredar bahwa pemilik dari resort ini meninggal secara misterius dan seluruh karyawan nya juga ikut meninggalkan tempat ini. Bertahun tak ada yang mengelola, sekarang menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi makhluk tak kasat mata. Dari kejauhan sudah terlihat angkernya situasi di dalam bangunan. Kolam yang masih tergenang air yang keruh menambah suasana mistis dan semakin membuat orang enggan untuk mengunjungi tempat ini.
Suasana sepi dan horor di Bounty Beach Club Bungalows

Sangat disayangkan memang, mengingat tempat ini sangat strategis dan menjadi tempat yang pas untuk melepas lelah sambil menikmati lepas pantai yang masih tenang. Gili Meno sendiri adalah salah satu bagian dari gugusan pulau-pulau kecil (Gili) dari pulau Lombok yang menjadi alternatif lain para wisatawan selain pulau Bali yang sudah penuh sesak. Gili-gili lain yang sudah dikenal antara lain Gili Trawangan, Gili Air, Gili Sudan dan Gili Kedis. Mungkin karena Gili Meno masih sangat tenang (baca : sepi) tersebut, tempat atau bangunan yang kosong dan tak berpenghuni sangat cepat di 'booking' oleh makhluk halus. 
Mungkin.


5. KUBURAN DESA TRUNYAN
Desa Trunyan terletak di sebelah timur Danau Batur, letaknya sangat terpencil. Jalan darat dari Penelokan Kintamani hanya sampai di Kedisan. Setelah itu menggunakan perahu motor sekitar 45 menit agar bisa sampai di Desa Trunyan. Wisata ini sangat terkenal karena cara pemakaman yang sangat berbeda dari daerah lain karena orang yang sudah meninggal diletakkan begitu saja di atas tanah tanpa dikuburkan. 
Kurang serem gimana lagi tuh!
Mayat yang diletakkan di atas tanah di kuburan Desa Trunyan

Pohon Taru Menyan yang dipercaya memiliki
kekuatan magis bagi warga Desa Trunyan

Hanya ditutupi kain dan berbagai banten atau canang diatasnya serta dipagari bambu disekelilingnya, membuat siapapun yang melihatnya pasti merasakan kengerian sampai di ubun-ubun. Walaupun begitu, anehnya tak pernah tercium bau busuk dari sana. Masyarakat setempat (dan saya juga) percaya bahwa itu dikarenakan keberadaan Pohon Trunyan yang menyerap segala bau yang tak sedap. Trunyan sendiri berasal dari "Taru" yang berarti kayu dan "Menyan" yang berarti harum. Pohon yang tumbuh di areal kuburan inilah yang dipercaya telah menetralkan bau tak sedap yang dapat berasal dari mayat tersebut. Nama ini jugalah yang merupakan cikal bakal nama Desa Trunyan itu sendiri. Tak heran, tradisi yang sangat kental ini menarik banyak wisatawan dari berbagai pulau dan negara untuk memastikan kebenaran mitos tersebut. Ternyata dinginnya suasana di Kintamani tidak mampu menenangkan detak jantung kita saat menyaksikan mayat dan tulang belulang bergeletakan di kuburan Trunyan ini. 


Itulah beberapa cerita menarik yang tumbuh di daerah tempat wisata di Bali. Mitos dan semua kemisteriusan yang beredar di masyarakat merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari sebuah tempat. Dan secara tak langsung kini akhirnya menjadi daya tarik dan keunikan lain yang ditawarkan kepada wisatawan.
Incredibly amazing!


Tuesday, January 15, 2019

Bermimpi Bekerja Di Luar Negeri? Ini 3 Cara Mewujudkannya

JALAN MENUJU MIMPI BEKERJA DI LUAR NEGERI


Bekerja adalah suatu kebutuhan dalam hidup, dan pastinya juga liburan. Tapi bagaimana kalau digabungkan keduanya di satu ruang dan waktu?
Menarik untuk di simak.

Ya, perkembangan globalisasi kini semakin mempermudah manusia untuk bisa menjejakkan kakinya di negeri orang. Tapi sayangnya tak setiap orang bisa mempunyai cukup uang untuk liburan ke luar negeri. Walaupun banyak artikel yang membahas tips dan trik untuk backpacker'an dengan pengeluaran seminim mungkin namun tetap saja kita di sana hanya untuk foya-foya dan harus berbekal uang lebih untuk pengeluaran tak terduga. Konyol kan kalau kita sampai kehabisan uang di negeri orang padahal flight nya masih jauh.


Tapi mimpi bisa pergi keluar negeri bukanlah hal yang mustahil. Masih ada cara lain, yaitu sambil berlibur dan bekerja di luar negeri. Ini taste nya terasa lebih grrr...


Ide untuk dapat bekerja sambil bisa jalan-jalan ke luar negeri bukan sesuatu yang baru. TKI-TKI sudah banyak keluar negeri tapi yang saya mau bahas sesuatu yang sedikit lebih classy disini, walaupun perjuangan nya memang harus tahan banting dan jangan mudah menyerah. Maka saya akan rangkum beberapa cara agar bisa bekerja ke luar negeri dengan nyaman.



A. Bekerja di Kapal Pesiar

Pekerjaan ini memang membutuhkan tenaga extra karena jam kerja nya rata-rata 12 jam. Pun harus memiliki pengalaman kerja di perhotelan setidaknya 1 tahun (untuk menjadi Dishwasher). Dalam kurun kerja satu tahunan, 9 bulan mesti harus kerja setiap hari, dan 3 bulan setelahnya adalah masa liburan. Jadi kesiapan fisik dan mental itu harus kuat, bayangkan selama 9 bulan kita kerja terus-terusan dengan durasi 12 jam kerja, siapa yang tidak ngos-ngosan? Tapi tidak adil kalau saya tidak info enaknya bagaimana.
Bekerja di kapal pesiar yang singgah ke berbagai negara-negara tujuan wisata di dunia, tentu membuka peluang juga untuk memijakkan kaki di negara tersebut. Ya, saya banyak sekali punya teman yang bekerja di kapal pesiar, meninggalkan keluarga dan kehidupan di kampung nya untuk berjibaku extra keras kerja di sana. Sesekali mereka upload foto sedang berada di negara tertentu seperti Spanyol, Amerika, Yunani dll. Kenyataan nya waktu yang mereka gunakan untuk jalan-jalan adalah waktu istirahat mereka sendiri. Durasi kerja 12 jam itu adalah tetap. Sisanya bisa digunakan untuk beristirahat atau boleh keluar jalan-jalan dan tentunya dengan jam istirahat yang kurang. Itu pilihan. 
Suasana kerja di kapal pesiar
Source marinecruise.co.id

Sekolah kapal pesiar juga sekarang sudah banyak juga yang menjamur seperti Sekolah Kapal Pesiar Dan Perhotelan Neptune (Jawa Timur), Mediteranian Bali (Bali), Sekolah Kapal Pesiar Yogyakarta (Yogya) dan masih banyak lagi yang tidak bisa sebutkan di sini satu-satu. Sebagai motivasi kalian, u
ntuk kisaran gaji memang berbeda-beda. Untuk posisi yang paling bawah itu sekitaran 5 - 6 jutaan perbulan, ingat ini gaji untuk posisi yang paling bawah seperti dishwasher, dll. Cukup lumayan untuk kerja dengan kesempatan berfoto di luar negeri juga kan?



B. Menjadi Au Pair

Ini cocok bagi kalian para kaum hawa. Istilah Au Pair merupakan berasal dari Perancis, yang artinya "on a pair" bisa diartikan equal atau sejajar dan dapat diartikan balas jasa. Seorang Au Pair adalah asisten domestik dari negara asing yang bekerja untuk, dan hidup sebagai bagian dari keluarga angkat. Biasanya, Au Pair mengambil bagian dari tanggung jawab keluarga untuk pengasuhan anak serta beberapa pekerjaan rumah tangga, dan menerima tunjangan moneter untuk penggunaan pribadi. Wikipedia (Inggris). Tidak hanya itu kalian juga akan digaji. Sudah mendapat makan gratis, tempat tinggal dan fasilitas gratis lalu digaji pula. Namun Au Pair berbeda dengan pembantu rumah tangga, nanny ataupun babysitter karena kita dianggap keluarga dan memiliki kesempatan untuk bersekolah, kursus bahasa dan mengenal budaya di tempat tinggal tersebut. Program ini juga disebut program pertukaran budaya, jadi pastikan kalian harus bisa bahasa Inggris dulu untuk mempermudah kalian berkomunikasi dengan penduduk setempat.


Menjadi Au Pair di Jerman
Source ppi-hamburg.de
Namun tidak semua orang bisa mengikuti program ini karena ada rentan umur yang menjadi persyaratan utama yaitu sekitar 18 - 30 tahun dan masih single (belum menikah). Tapi tidak semua negara menerapkan persyaratan rentan umur yang sama, di beberapa negara ada maksimal umurnya 27 tahun, jadi ketahuilah dulu persyaratan negara tujuannya dan cari banyak-banyak informasi mengenai program ini. Kalian bisa juga bisa cek sendiri mengenai program ini di www.aupairworld.com/en. Di sana tersedia lebih banyak informasi penting mengenai program ini. 

C. Working And Holiday Visa Australia

Inilah program yang paling diminati kaum muda-mudi sekarang saat ini. Apa itu Working And Holiday Visa?
Working And Holiday Visa adalah program pertukaran budaya yang didukung sendiri oleh Pemerintah yang memungkinkan kita bisa berlibur sambil bekerja di suatu negara selama 1 tahun penuh (minimal), untuk yang ini saya khususkan untuk membahas WHV (Working And Holiday Visa) Australia subclass 462. Disana para pemegang WHV dapat memperpanjang visanya menjadi 2 tahun dengan kewajiban bekerja di daerah Northern Territory dalam bidang peternakan, pertanian dsb selama 88 hari untuk apply second year visa tersebut. 

Bekerja sambil berlibur (WHV) Australia di pertanian

Awalnya program ini sudah dibuka dari tahun 2009 dan beberapa tahun lalu kuotanya sudah naik jadi 1000 orang dari angkatan pertama yang cuma 100 orang, namun karena masih banyak yang belum tahu tentang informasi ini jadi tiap tahun kuota nya tidak pernah penuh. Berbeda semenjak tahun 2016 ke atas, program ini begitu booming dan semakin banyak peminatnya dan bahkan banyak dari mereka yang tidak bisa mendaftar karena kuotanya sudah habis hanya dalam beberapa hari.
Sadar akan hal ini, pemerintah dan pihak imigrasi mulai melakukan seleksi ketat dengan menambah beberapa persyaratan untuk yang ingin mengikuti program ini, persyaratan umumnya sebagai berikut :

  • Usia antara 18 - 30 tahun
  • Mempunyai e-KTP, SKCK, Ijazah dengan pendidikan minimal DIII (berlaku untuk semua jurusan), paspor dengan masa berlaku tidak kurang dari 18 bulan
  • Minimal score IELTS 4,5 (TOEFL tidak diterima)
  • Dan yang paling berat, harus memiliki kepemilikan dana 5000 AUD (atau nilai kurs Rupiah yang setara) yang dapat dibuktikan dengan Surat Keterangan Bank dengan nominal jumlah dana yang sama.
Baru tahun ini diberlakukan persyaratan SKCK dan transkrip nilai IELTS harus di upload saat pendaftaran online, padahal tahun-tahun sebelumnya nilai IELTS itu bisa disusul belakangan meski susah selesai wawancara. Walaupun begitu, pembukaan registrasi tahun ini yang sudah dibuka tanggal 28 Agustus lalu, dengan kuota 1000 orang amblas hanya dengan 8 jam! 
Gilak!
Segitu ganas nya nafsu para pemburu WHV.

Perlu diingat bahwa pendaftaran online ini hanya untuk  mendapat KESEMPATAN wawancara di kantor Direktorat Imigrasi Pusat yang ada di Jakarta untuk permohonan Surat Rekomendasi Pemerintah Indonesia (SRPI). SRPI inilah yang menjadi gerbang pertama impian kalian menuju Australia. Walaupun tidak menjamin tahap selanjutnya akan pasti lancar, tapi setidaknya kalau sudah mendapat SRPI ini, 65% usaha kalian kedepannya akan lebih selow. Kalau lolos, selanjutnya ada proses lain seperti medcheck di Rumah Sakit terpilih, lodge berkas dokumen asli dan fotocopy ke AVAC untuk pengabulan dan penerbitan visa nya. 

Rumit nya proses ini tak serta merta menurunkan semangat para WHV Warrior untuk tetap berjuang. Melihat muda mudi begitu antusias, pemerintah khususnya Pak Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison sebulan kemudian. Hasilnya samar-samar terdengar kalau kuota tahun 2019 akan dinaikkan menjadi 4100 pada tahun pertama, dan tahun berikutnya akan bertambah jadi 5000 orang. Namun batasan umurnya masih tetap sampai 30 tahun dan sampai artikel ini ditulis masih belum ada kabar resmi dari pemerintah dalam hal ini pihak imigrasi mengenai isu tersebut. Untuk info lebih lengkapnya mengenai update info program ini, kalian bisa cek websitenya langsung di Direktorat Jendral Imigrasi Indonesia.
Update info dari dfat.gov.au mengenai WHV


Perjuangan untuk bisa mewujudkan mimpi memang tak kan pernah mudah, apalagi kalau kita bukanlah orang kaya, pasti lebih susah lagi. Tapi itu bukanlah alasan. 1% peluang pun masih bisa dimanfaatkan, berjuanglah apapun yang terjadi.

Buatlah sejarah dalam kehidupanmu sendiri !
Dan sampaikan kisah perjuangan itu untuk anak cucumu kelak !

Saturday, December 29, 2018

Pengalaman Trekking Gunung Ijen Dengan Sandal Jepit, Seriusan?

TREKKING KONYOL


Trekking atau yang biasa disebut kegiatan mendaki gunung bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Persiapan yang lengkap, mental yang siap dan bekal yang sedap (tak lupa juga doa biar gak khilaf) harus diatur agar planning nya mantap.

Tapi pernah gak kalian merasa salah "senjata" saat pendakian?

Kejadian ini pernah saya alami saat trekking Gunung Ijen. Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di kawasan perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Gunung ini memiliki ketinggian 2.443 mdpl dan terletak berdampingan dengan Gunung Merapi. Gunung ini terkenal dengan fenomena api biru nya (blue fire) yang muncul di dasar kawah dan hanya dapat dilihat saat gelap saja (malam atau dini hari). Memiliki karakteristik tanah yang berpasir cukup menyulitkan para pendaki yang ingin menaklukan Gunung yang dipenuhi asap belerang ini. 

Asap belerang yang mengepul berasal dari dasar kawah Gunung Ijen

Saya mendapat kesempatan untuk ikut Inspection Trip bersama grup tamu Jerman saat saya masih bekerja di travel agent. Sangat antusias, karena ini trip pertama keluar pulau dan saking antusiasnya, saya gak tahu apa yang mesti dipersiapkan dalam perjalanan tour selama 7 hari tersebut. Topi, kemeja lengan panjang, baju kaos, celana panjang dan pendek, sepatu Converse dan (yang paling memalukan) sandal jepit. Tanpa jaket dan sandal trekking.

Sepintas tak ada yang salah memang, tapi mengingat tour yang berisikan (yang mana saya sudah tahu persis destinasinya kemana)  seperti Trekking Sukuh, Trekking Bromo, dan juga Gunung Ijen agaknya tidak ada pakaian yang benar-benar berguna yang saya bawa.

Menginap di Ketapang Indah Hotel kami diharuskan bangun jam 4 dini hari. Beberapa tamu sudah berangkat dari hotel jam 12 malam karena ingin menyaksikan Blue Fire nya. Menggunakan mobil Jeep saya masih sempatnya ngantuk dalam durasi 2 jam perjalanan dari hotel ke Gunung Ijen tersebut.


Sampai di starting point nya saya sudah merasa gugup duluan. Beberapa kilometer berjalan ditemani guide dan sisa tamu yang lainnya, saya sudah merasa ada yang salah. Ya, alas kaki saya yang salah. Trekking di gunung yang tinggi, memakai 2 lapis baju, celana jeans panjang dan sandal jepit, sudah sangat lengkap kesalahan ini. Saya tak menampik memakai dua lapis baju akan sangat berguna menjaga suhu tubuh agar tidak kedinginan di gunung, tapi sebenarnya itu justru mengganggu pernapasan. Dada jadi terasa sesak sulit bernapas karena sempitnya ruang bagi paru-paru untuk menghirup oksigen, terlebih semakin naik, oksigen semakin menipis. Tambah pula saya mengidap sakit sesak. Sempurna.


Celana jeans panjang mungkin saya masih bisa maafkan karena stok celana yang lain sudah kotor. Cukup lumayan mengganggu gerakan kaki karena tipe serat jeans yang tebal dan berat menutupi kaki, sukses membuat saya harus menyeret-nyeret kaki selama pendakian dan hampir tidak saya temui trekk yang datar disana. 

Lalu sandal jepit?
Ini baru anti-mainstream. Seperti yang saya katakan, karakteristik tanah Gunung Ijen itu berpasir, kalau salah langkah kita benar- bisa terpeleset karena licin. Sempat tamu yang lain juga terpeleset entah itu karena salah pijakan atau memang dia nya sendiri yang sudah oleng.
Celetuk seorang tamu lain dari grup kami bertanya, "Are you sure wanna trekking using that slipper?" sambil ketawa.
"Ya why?," aku jawab dengan bahasa inggris yang gagu.

"No, you're cool man." tambah ketawanya lagi

Pikir saya Aah masa bodo aja. Mata yang sudah berkunang-kunang karena kelelahan tidak sempat berpikir waktu itu. Saya memang bawa sepatu, tapi itu sudah hancur. Benar-benar hancur ketika dipakai trekking Sukuh 4 hari sebelumnya. Route nya yang naik turun benar-benar minta ampun sambil sembah-sembah.

Apalagi sepatu sneakers merk Converse yang kalian sudah tahu sendiri itu pasti licin kalau dipaksakan buat mendaki karena memang design nya memang bukan buat trekking. Tak sedikitpun terlintas di benak untuk bawa sandal trekking (#alasan yang didramatisir)


Akhirnya tiba juga sampai di puncak Gunung Ijen. Memang klise kalau kalian mendengarnya, tapi memang tak ada kata lain lagi yang bisa menggambarkan indahnya pemandangan dari puncak. 
Keelokan Gunung Ijen, foto yang diambil dari puncak

Ada yang bermalam dengan tenda di sana, ada juga orang-orang lokal yang memikul belerang untuk dibawa ke bawah. Emejing

Sayang, saya tidak sempat mengabadikan banyak pemandangan dari atas sana foto karena kehabisan waktu untuk nyari orang buat foto Instagrammeable saya. Mudah-mudahan sharing pengalaman saya ini membuat sadar para pendaki-pendaki newbie agar lebih waspada dan melakukan persiapan yang matang sebelum bisa buru-buru update status ataupun foto selfie di puncak Gunung Ijen. 


Friday, November 2, 2018

Seni Purwarupa Bali Tergerus Modernisasi?

SENI UKIRAN BATU DAN SENI LUKIS BALI MULAI TERGERUS JAMAN


Perkembangan globalilasi dewasa ini yang semakin cepat, ternyata benar mempengaruhi kelangsungan budaya dan warisan kesenian, khususnya Bali. Seni ukir di Bali yang dulu sempat jadi primadona, sekarang mulai teralihkan. Mari kita ambil contoh Seni Lukis Keliki Painting dan Seni Ukir Batu Padas di Silakarang.


A. Seni Lukis dari Keliki Ubud (Keliki Painting Style)
Hasil gambar untuk lukisan keliki
Salah satu contoh gaya lukisan Keliki
Pertama saya mengenal jenis lukisan ini sudah membuat saya cukup takjub. Bukan apa, sejauh yang saya pernah lihat dan ketahui, lukisan Bali kebanyakan menggunakan media kanvas dalam ukuran yang besar rata-rata 40cm x 60cm. Waktu itu saat saya masih bekerja di sebuah gallery lukisan dekat rumah, bahwa ternyata ada lukisan yang dibuat dari media kertas yang bisa dikatakan sangat kecil tapi dengan kedetailan dan ketelitian yang tinggi. Dan tentu saja, perjuangan yang ditempuh juga terbilang tak biasa, seperti menggunakan kuas yang kecil, pensil yang runcing, mata yang tajam, fokus yang stabil.
Sebagian Anda mungkin bertanya, bukankah media yang kecil itu justru yang mudah dan cepat diselesaikan? Karena bidang kertas yang kecil.
Tapi penerapannya tidak sesederhana itu. Jadi Keliki painting itu mempunyai 4 tahapan dalam pengerjaan nya. Diawali dengan sketsa objek dengan pensil lalu di bold menggunakan drawing pen. Drawing pen sendiri punya beberapa jenis ketebalan tinta dan ukuran yang terkecil itu 0.5. Di tahap ketiga ini yang spesial karena menggunakan Chinese ink (Tinta Cina/Mangsi/tinta dalam bentuk batangan). Dalam sebuah batok kelapa yang disesuaikan seperti bentuk wajan/loyang,  itu dituang sedikit air dan diaduk cukup menggunakan ujung dari Chinese ink tsb. Air hasil adukan tadi akan mengental dan inilah yang digunakan untuk membuat gradasi warna gelap-terang yang menjadi keistimewaan lain dari style ini. Wisatawan umumnya sangat tertarik dengan proses ketiga ini sebab terlihat sangat unik dan masih tradisional. Lebih dari itu, proses gradasi warna gelap-terang dengan Chinese ink ini menjadi pembeda dari tipe lukisan lainnya, ini menambah kesan exclusive dan keaslian lukisan yang terlahir dari  daerah terpencil di Ubud ini. Dan yang terakhir dalam tahap warna cat air relatif sama dengan style-style yang lain dengan menggunakan cat air Acrylic. Jadi tak heran, dengan ukuran kertas 30cm, akan diselesaikan dalam kurun waktu bisa sampe 5 sampai 7 hari dan Anda takkan melihat ada ruang kosong dalam gambar.



B. Seni Ukiran Batu di Silakarang
Saya adalah satu pengrajin ukiran batu padas di Silakarang, dan itu saya tekuni dari kelas 3 SD sampai tamat SMA. Tapi itu dulu. 
Hasil gambar untuk patung batu  ukiran bali
Patung togog Bsli dari batu padas hitam (atas) dan batu padas putih (bawah)
Masih melekat di ingatan bagaimana tangan-tangan terampil itu mengolah batu dengan memunculkan tokoh pewayangan ataupun relief pemandangan khas imajinasi masyarakat Bali. Balok batu padas berukuran 1 meter di sketsa, lalu dipahat dengan pengotok (bentuk yang menyerupai palu yang dibuat dari kayu) dan pahat besi. Belum selesai sampai di sana, nanti akan diperhalus dan dipahat lagi dengan ukiran ornamen-ornamen kecil dan yang terakhir diamplas keseluruhan permukaan agar terlihat sangat halus, rapi dan menarik. Tidak hanya dalam bentuk patung, ukiran ini pun dapat diaplikasikan dalam bentuk relief pemandangan ataupun cerita rakyat pedesaan masyarakat Bali.  Bahan batu yang digunakan tidak hanya batu padas hitam, tapi juga batu padas putih yang diimpor dari Yogya. Tipe batu padas hitam mulanya lebih sering digunakan karena karakteristik batu ini yang relatif lebih keras dan sedikit berbatu sehingga menjadikannya lebih awet dan tahan berbagai macam kondisi, tipe jenis ini sedikit unik karena semakin dihinggapi lumut, membuat batu ini menjadi semakin keras. Tapi tipe batu ini semakin jarang dipakai karena sumber daya alam yang semakin tergerus dan tentu saja membuat daya beli semakin mahal. Maka dari itu banyak pengukir mulai beralih ke batu padas putih Yogya karena dari aspek harga cenderung lebih murah dan kepadatannya lebih mudah untuk dibentuk/diukir. Banyak yang memesan karya batu ini untuk dekorasi perkantoran, hotel-hotel, tempat-tempat persembahyangan bahkan untuk dekorasi rumah masyarakat Bali sendiri. Hal ini tentu membuat Silakarang sempat dikenal sebagai seniman ukir patung yang handal.




Tapi Sekarang...
Perkembangan pariwisata di Bali sekarang lebih tertuju pada industrialisasi dan kepraktisan. Akomodasi perhotelan saling sikut harga, fasilitas dan objek-objek wisata baru mulai menjamur dibuat untuk menarik perhatian para wisatawan asing. Tidak dipungkiri lagi bahwa faktor ekonomi merupakan alasan utama kenapa seni ukiran ataupun lukisan yang berkualitas semakin jarang ditemui saat ini.
Beberapa menjadi guide tour. Source tripadvisor.com

Ketika saya sempat menghadiri undangan pernikahan teman saya yang dari Banjar Keliki, terdengar percakapan mengenai bagaimana mereka mulai semakin jarang meluangkan waktu untuk menggambar. Semakin mereka dewasa dan berkeluarga, semakin banyak beban yang harus mereka emban untuk kehidupan ke depannya. Kegiatan melukis tidak dapat dijadikan mata pencarian utama karena nilainya masih belum cukup untuk menutupi biaya kehidupan sehari-hari apalagi mengingat waktu pengerjaan untuk menyelesaikan satu lukisan tidaklah sebentar. Salah satu teman saya yang merupakan seorang pelukis juga memutuskan untuk berhenti melukis karena desakan ekonomi dan terlebih anaknya masih kecil. Dia memutuskan bekerja sebagai gardener  di sebuah hotel yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Beberapa tahun tak terdengar kabar, sekarang dia sudah menjadi Housekeeping Manager di hotel yang sama dan tentu kesejahteraannya menjadi lebih terjamin. Tidak hanya dia, teman-teman seangkatan nya pun sudah ada yang bekerja sebagai guide hotel maupun travel.




Tak jauh beda dengan yang terjadi di Silakarang, remaja-remaja sekarang sudah mulai beralih bekerja di perhotelan, membangun bisnis sendiri dan bahkan banyak pula memilih bekerja di kapal pesiar. Beberapa pengukir memang masih bertahan dengan mengikuti perkembangan pasar dengan membuat inovasi baru dalam kreasinya, tapi tak banyak juga yang banting stir menjadi guide/driver freelance. 

Hasil gambar untuk atv silakarang ubud
ATV Ride di Silakarang

Contoh 5 tahun terakhir, beberapa dari mereka nekat terjun membuka bisnis dengan mengundang wisatawan untuk mencoba mengendarai ATV melewati banyak daerah persawahan yang memang berpotensi menjadi wisata baru. Masyarakat setempat pun direkrut untuk menemani para turis mengekplor keindahan alam dan merasakan keseruan wisata ini. Wisata baru ini pun menjadi alternative destinasi bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi baru mengeksplorasi Bali. 


Efek dari globalisasi ini melindas nilai-nilai seni peninggalan nenek moyang kita dengan sangat cepat. Bagi mereka yang tidak dapat mengejar era melalui ide-ide ataupun inovasi baru pastilah akan tertinggal dan takutnya hanya jadi "penonton di rumah sendiri". Saya percaya seni apapun itu yg ada di Bali (seni ukir, lukis dll) dapat mengikuti perkembangan dunia tanpa harus melukai norma ataupun adat-istiadat warisan pendahulu kita. Tapi tentunya kerja keras dan memeras otak dengan ide kreatif pun mesti diusahakan. 

Search Engine